Jumat, 20 Januari 2012

MR. MONKEY, READY STOCK, NEW PACKAGING!

Satu lagi hadir penganan khas Indonesia, keripik pisang Mr. Monkey. Snack ini beda dari snack keripik pisang biasanya yang tipis2,lebih tebal, rasa lebih enak, dan tetap crunchy. Keripik Mr. Monkey terdiri dari 4 varian rasa yang pasti nya disukai semua kalangan, dari anak2 sampe orang dewasa. Keripik Mr. Monkey terdiri dari 4 varian rasa favorit:

> Keripik pisang Coklat

> Keripik pisang Susu

> Keripik pisang Kopi

> Keripik pisang Strawberry




Mr. Monkey cocok sekali untuk oleh2 ataupun cemilan sehari-hari untuk teman minum teh/kopi. Sekali Anda gigit Mr. Monkey, dijamin pengen lagi, lagi, lagi, dan lagi. walopun ini keripik pisang, sama sekali ga terasa pisangnya, lebih mirip wafel rasa coklat, susu, kopi, strawberry. Penasaran??? cobain aja langsung……..gigit enaknya Mr. Monkey!!!

AWAS KETAGIHAN ENAKNYA Mr. MONKEY !!!
Keripik pisang dengan 3 varian rasa,pisang coklat,pisang susu dan pisang kopi. Lebig renyah dan tebal. Rasanya seperti wafel tidak seperti keripik pisang biasa.

Penjual: monkey
Barang dikirim dari: Tegal
Berat pengiriman: 140 gram
Bisa mengirim dengan: JNE – - POS Indonesia – ESL Express-
Kondisi: Baru
Harga belum termasuk ongkos kirim

Harga Rp 12.000
Beli di Aku juga Bisa, Ayo Cepetan Order!

Minggu, 15 Januari 2012

Batu Town Square

Mall baru ini berada di jalan diponegoro, Kota Wisata Batu. Perjalanan yang cukup jauh harus aku tempuh dari Malang menuju daerah Batu dengan cuaca yang tidak mendukung.
Perjalanan dari Karangploso menuju Kota Wisata Batu pun harus aku lewati di sepeda motor dengan guyuran hujan yang cukup lebat. Perjalanan sekitar setengah jam sudah aku lewati bersama kekasih tercinta, akhirnya sampai juga ke tempat tujuan yakni BATOS. Masuk menuju parkiran, aku di suguhkan oleh sesuatu yang belum aku temukan di mall-mall kota malang, yakni pengambilan karcisnya pun secara otomatis menggunakan kemajuan teknologi, dengan kita menekan tombol berwarna hijau, karcisnya pun sudah otomatis keluar dan palang pintu pun terbuka. Parkirannya pun cukup luas, dan kebanyakan dihuni oleh para sepeda motor. Setelah urusan mermakir kendaraan usai, barulah kita masuk ke lantai dasar untuk menuju ke eskalator yang akan mengantarkan kita ke lantai 2 mall ini. Di lantai dua ini terlihat cukup ramailah, walaupun banyak stand yang masih belum terisi. Di lantai 2 ini, ada hypermart, toko kamera, donnut cake, game fun, dan beberapa pameran furniture. Lalu aku lanjutkan perjalananku ke lantai 3, isinya pun hanya stand Matahari Store. Tidak jauh berbeda dengan Matahari Store yang ada di kota Malang, namun menurut pendapatku harga barang yang ada disini lebih mahal daripada harga yang ada di kota Malang. Berikut foto-foto laen, yang aku ambil dari kamera hadphoneku.




Candi Badut, Candi Tertua di Jawa Timur yang Terlupakan

Malang raya memang memiliki potensi sejarah yang salah satunya berupa candi, ada beberapa candi yang ada di sekitar Malang raya diantaranya adalah Candi Singosari, Candi Jago, Candi Kidal, dan Candi Badut. Dari beberapa candi yang ada di Malang raya, Aku memilih Candi Badut lah yang sangat menarik untuk di kupas dalam Lomba Blog Wisata Sejarah yang di adakan oleh Komunitas Blogger Ngalam.

Candi Badut merupakan salah satu candi yang berada di wilayah Malang Raya, Candi ini merupakan peninggalan Prabu Gajayana yang merupakan penguasa di Kerajaan Kanjuruhan. Candi ini didirikan pada tahun 760 Masehi yang diperkirakan menjadi tertua di Jawa Timur.Candi ini di temukan oleh Maureen Brecher, Seorang yang berasal dari Belanda. Awal di temukan Candi ini tertimbun oleh tanah dan di tumbuhi oleh pohon-pohon besar yang berada di tengah sawah. Secara administratif Candi Badut berada di Desa Karangbesuki, kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Candi Badut berdiri di atas tanah 2808 m2, candi ini menghadap ke arah barat dan di kelilingi oleh gunung-gunung. Candi ini sempat di pugar 2 kali, yakni pada tahun 1925-1926 dan 1990-1991.

Saat ini, Candi Badut memiliki Pagar dan di kelilingi oleh batuan-batuan bekas runtuhan candi zaman dulu, jika di lihat dengan Indraja tempat pariwisata ini denahnya berbentuk persegi. Struktur Candi ini dibedakan menjadi 3 bagian, yakni bagian, badan, dan puncak. Candi ini berlatar agama hindu, karena di candi ini terdapat i Arca Durga Mahisasuramardini, arca Nandi, beberapa relung kosong yang seharusnya berisi arca dewa-dewa hindu, dan yang paling penting adalah Lingga-Yoni pengganti arca Siwa sebagai pusat puja saji dalam ajaran Hindu-Siwa. Di Candi ini sering di adakan upacara-upacara keagamaan bagi pemeluk agama hindu. Candi ini setiap hari di buka mulai pagi hingga sore, dengan biaya masuk GRATIS. Walaupun gratis, pengunjung di Candi ini relatif sepi. Mungkin karena fasilitas yang kurang memadai, disana hanya terdapat fasilitas 1 tempat informasi dan 1 kamar mandi. Tempat berjualan makanan, ataupun lahan parkirpun hanya seadanya tanpa ada yang menjaga.

Untuk itu, kita sebagai masyarakat Indonesia yang cinta nusantara seharusnya harus sadar betul tentang pentingnya sejarah bangsa kita, apalagi bangsa kita bangsa besar yang memiliki keragaman budaya sehingga banyak terdapat situs-situs sejarah yang seharusnya menjadi obyek wisata edukasi yang baik dan bermutu bagi para pelajar maupun para masyarakat Indonesia utamanya kota Malang. Daripada kita pergi mall tiap hari menghabiskan uang, lebih baik sesekali kita berjalan menelusuri alam, mengunjungi situs-situs bersejarah, dengan biaya yang cukup terjangkau kita bisa menemukan sensasi baru yang berupa kesejukan alam, ketentraman jiwa, pengalaman hidup, penambahan wawasan, serta refreshing otak.

Berikut adalah foto-foto saat saya berkunjung ke Candi Badut, kebetulan sekali tempat tinggal saya tidak jauh dari rumah, hanya berjarak 100 meter saja.

Sabtu, 14 Januari 2012

Mie Nyere Nanutz, Nostalgia Jajanan SD

Apakah teman-teman mengenal mie nyereh nanutz?
Mungkin bagi kita yang berada di malang masih belum mengenal, karena jajanan yang satu ini memang berasal dari kota Bandung, Jawa Barat. Tapi tidak sedikit juga orang yang tahu tentang jajanan satu ini. Coba ingat-ingat, saat masih sekolah dasar dulu, pernah mendengar atau menyantap jajanan ini? Dikenal di tatar pasundan dengan nama mih nyere, jajanan yang bentuknya menyerupai lidi ini biasanya dijual di sekolahan terutama sekolah dasar. Pedagangnya hanya menjual dua rasa, yakni rasa asin dan rasa pedas.
Mengajak bernostalgia akan jajanan jadul ini, sebuah usaha kecil menengah (UKM) di Bandung, kembali mengangkat camilan tradisional ini dengan suguhan yang lebih menarik dan elegan. Baik secara rasa maupun kemasan.

Adalah Riza Rizki Adhiyaksa, pria kelahiran 4 November 1982 tersebut tak sengaja mengangkat camilan jadul ini agar diakui sebagai salah satu camilan nusantara. Ia terinspirasi dari keponakan-keponakannya yang kerap membawa mih nyere ini saat pulang sekolah.
“Di sini kan kebetulan kawasan padat penduduk, ada sekolahan juga. Nah keponakan saya kalau pulang sekolah bawa mih lidi. Dari situ kepikiran, bagaimana kalau kita kemas,” turur pria yang akrab disapa Ikhie ini.
Ikhie juga berharap dengan mengemas mih nyere menjadi lebih modern, membantu mengingatkan orang-orang akan jajajan mereka semasa sekolah. “Kenapa kita enggak coba buat mengingatkan kembali akan jajanan tradisional ini. Mungkin dulu yang pernah makan mih nyere ini sekarang sudah jadi orang, atau jadi pejabat, dan segan untuk jajan langsung ke pasar,” terangnya.
Tidak main-main, Ikhie membuat sendiri mih nyere-nya. Di lantai dua sebuah rumah sederhana di Jalan Babakan Ciparay No 247, Ikhie bersama kedelapan pegawainya yang disupport oleh keluarganya membuat pabrik kecil-kecilan untuk memproduksi mih nyere sendiri.
Ikhie mengakui, meski ia menjual jajanan tradisional, namun kualitas bahan yang dipakai tetap diperhitungkan. Jangan samakan mih nyere Ikhie serupa dengan yang ada di pasaran. Mih nyere ala Nanutz Mania, brand yang diusung Ikhie ini tidak mengandung bahan pengawet dan MSG.
Mih nyere buatan Nanutz ini dibuat dari terigu protein tinggi yang dicampur tepung maizena dengan perbandingan tertentu. Untuk menambah rasa, adonan diberi garam terlebih dahulu dan kemudian diuleni. Adonan yang sudah jadi kemudian dicetak memakai mesin khusus pencetak mi dengan panjang 15cm dan ketebalan 0,3mm.
Mi mentah tersebut kemudian di goreng memakai katel besar. Sepuluh kilogram mi, menghabiskan sekitar empat liter minyak. “Proses penggorengannya kurang lebih selama lima menit hingga mi bewarna kecoklatan,” tutur Ikhie.
Setelah mi sudah tidak berminyak lagi, baru dicampur dengan bumbu khusus sesuai rasa yang akan disajikan. Sebagai penambah rasa gurih, Ikhie tidak memasukan MSG pada makanannya. “Saya pakai ebi, jadi rasa gurihnya berbeda,” tegas Ikhie.
Ada 12 varian rasa mih nyere yang diproduksi oleh Nanutz Mania. Terdiri dari rasa original, pedas, keju dan rasa manis. “Yang suka pedas ada super pedas, sedang pedas, lada hitam. Yang original rasanya asin dengan aroma daun jeruk. Kalau yang manis ada rasa strawberry, melon, anggur, dan lainnya,” sebut Ikhie. Semua informasi soal produk Nanutz Mania bisa di akses melalui akin twitter @nanutz_mania atau facebook dengan nama Nanutz Mania. Coba yuk!

Beli di Aku juga Bisa, Ayo Cepetan Order!

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost