Sabtu, 12 November 2011

SpongeBob, Sebabkan Gangguan Perilaku dan Konsentrasi

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa menonton kartun yang berjalan cepat seperti SpongeBob SquarePants merusak konsentrasi dan perilaku anaK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak usia empat tahun yang menonton beberapa menit acara televisi populer itu kurang mampu memecahkan masalah. Akibat lainnya anak-anak kurang bisa memfokuskan perhatian sesudahnya dibandingkan mereka yang melihat program yang kurang ingar-bingar atau hanya duduk menggambar.

Peniliti mengungkapkan penyebabnya karena anak-anak meniru perilaku kacau karakter TV favorit mereka itu, atau karena kartun yang bergerak cepat dan tidak logis membuat mereka lebih bersemangat.
Orang tua harus mempertimbangkan dengan hati-hati program mana yang mereka izinkan untuk ditonton anak, serta mendorong mereka untuk menikmati aktivitas yang lebih tenang dan kreatif.
Orang tua harus tahu bahwa anak-anak yang baru saja menonton SpongeBob Squarepants, atau acara seperti itu, mungkin harus mengorbankan kemampuan mereka untuk belajar dan berperilaku dengan pengendalian diri. Anak mulai belajar bagaimana berperilaku serta bagaimana untuk belajar. Di sekolah, mereka harus berperilaku baik, mereka perlu duduk di meja dan makan dengan benar, mereka harus hormat, dan semua itu membutuhkan fungsi eksekutif. Jika seorang anak baru saja menonton acara televisi yang memiliki cacat kemampuan ini, kita tidak bisa mengharapkan anak untuk berperilaku pada tingkat normal dalam situasi sehari-hari.
Dalam laporan yang baru dipublikasikan dalam jurnal akademik Pediatrics, Prof Lillard dan rekan membandingkan anak-anak yang menyaksikan acara itu selama sembilan menit dengan mereka yang telah menghabiskan waktu yang sama menggambar atau menonton kartun Kanada yang lebih realistis dan lebih lambat, Caillou.
Mereka menemukan perbedaan kecil dalam perilaku dan kinerja antara kelompok menggambar dan kelompok Caillou. Tapi anak empat tahun yang telah menyaksikan SpongeBob menunjukkan fungsi eksekutif – kemampuan untuk memusatkan perhatian, memecahkan masalah dan mengatur perilaku mereka – sungguh membahayakan.
Penyebab utama adalah karena karakter terus bergerak dari satu hal ke fantasi ekstrem berikutnya, dan di mana karakter melakukan hal-hal yang tidak masuk akal di dunia nyata. Hal ini dapat mengganggu kemampuan anak untuk berkonsentrasi segera sesudahnya.Kemungkinan lain adalah bahwa anak-anak mengidentifikasi karakter tanpa fokus dan ingar-bingar itu, dan kemudian mengadopsi karakteristik mereka.
SpongeBob SquarePants
SpongeBob SquarePants adalah sebuah serial film animasi yang paling populer di Nickelodeon. Pada awalnya serial kartun ini ditayangkan pada tahun 1999 di Amerika Serikat dan dicipta oleh Stephen Hillenburg, seorang animator dan ahli biologi laut, dan diterbitkan oleh perusahaan beliau, United Plankton Pictures Inc. Seri kartun ini ditayangkan di Malaysia menerusi saluran Nickelodeon dan TV3, dan juga melalui saluran TV9 yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu.
Di Indonesia serial ini dipopulerkan oleh Lativi (sekarang TvOne), kemudian hak tayang acara-acara yang diproduksi oleh Nickelodeon dibeli oleh Global TV. Kartun ini diciptakan oleh seorang ahli biologi laut dan animator Stephen Hillenburg dan lalu dirilis melalui perusahaannya United Plankton Pictures Inc. Serial ini settingnya berada di Samudra Pasifik di kota Bikini Bottom.
SpongeBob SquarePants, sebuah serial animasi yang telah ditampilkan pada saluran kabel Nickelodeon sejak tahun 1999, menceritakan kisah dari sebuah spons laut yang bekerja pada sebuah restoran makanan cepat bawah air. Meskipun humor surealisnya populer bagi orang dewasa maupun anak-anak, acara itu telah dikritik oleh beberapa orang Kristen evangelis karena diduga mempromosikan homoseksualitas.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost